Sepak Bola Modern
MEWUJUDKAN sepak bola modem adalah tantangan bagi seorang Agus M.S. (45) yang mulai berkecimpung dengan sepak bola sejak berusia remaja. Pengalamannya mengikuti kursus kepelatihan di KNVB Belanda pada 2006 dan menjadi peringkat pertama Kursus Pelatih Lisensi B Nasional 2008. membuat ayah tiga orang anak itu tergugah untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatnya untuk mewujudkan gaya sepak bola Indonesia menjadi modem.
"Modern memang sulit didefinisikan secara jelas. Namun, yang pasti sepak bola modem yaitu sepak bola yang mengandalkan kolektivitas tim dari 1-2 sentuhan dengan support play yang lebih bagus dan alur bola yang cepat," kata Agus yang juga Kepala Pelatih Saint Prima itu.
Pelatih yang ingin segera mengambil lisensi A nasional untuk ilmu ke-pelatlhannya itu bercita-cita menjadikan sepak bola di Indonesia tidak Jauh seperti di Eropa. Agus yang juga menjabat Asisten Pelatih Persib U-21 menginginkan sepak bola Indonesia menerapkan permainan modem yang enak dilihat dan menghibur dengan penonton yang tertib serta disiplin. "Di Persib U-21 kita saling berbagi dengan pelatih lainnya untuk menerapkan gaya sepak bola modem. Kita semua ingin Persib bisa bermain secantik kluWdub di liga Eropa," tuturnya.
Pelatih kelahiran Bandung yang kesehariannya tidak pernah lepas dari bola itu menilai sepak bola Indonesia masih tertinggal terutama dalam aplikasi Iptek. Saat ia sendiri Ini tengah mencoba mengaplikasikan iptek dan menerapkan penilaian sistem rapor untuk pembinaan pemain-pemain usia remaja di klub Saint Prima.
"Dengan penilaian sistem rapor, kita bisa melihat kemampuan yang dimiliki pemain berdasarkan data. Itu lebih memudahkan untuk mengevaluasi dan mengembangkan potensi setiap pemain," kata Agus yang kerap mengajak keluarganya menonton bola. (P-06)
"Modern memang sulit didefinisikan secara jelas. Namun, yang pasti sepak bola modem yaitu sepak bola yang mengandalkan kolektivitas tim dari 1-2 sentuhan dengan support play yang lebih bagus dan alur bola yang cepat," kata Agus yang juga Kepala Pelatih Saint Prima itu.
Pelatih yang ingin segera mengambil lisensi A nasional untuk ilmu ke-pelatlhannya itu bercita-cita menjadikan sepak bola di Indonesia tidak Jauh seperti di Eropa. Agus yang juga menjabat Asisten Pelatih Persib U-21 menginginkan sepak bola Indonesia menerapkan permainan modem yang enak dilihat dan menghibur dengan penonton yang tertib serta disiplin. "Di Persib U-21 kita saling berbagi dengan pelatih lainnya untuk menerapkan gaya sepak bola modem. Kita semua ingin Persib bisa bermain secantik kluWdub di liga Eropa," tuturnya.
Pelatih kelahiran Bandung yang kesehariannya tidak pernah lepas dari bola itu menilai sepak bola Indonesia masih tertinggal terutama dalam aplikasi Iptek. Saat ia sendiri Ini tengah mencoba mengaplikasikan iptek dan menerapkan penilaian sistem rapor untuk pembinaan pemain-pemain usia remaja di klub Saint Prima.
"Dengan penilaian sistem rapor, kita bisa melihat kemampuan yang dimiliki pemain berdasarkan data. Itu lebih memudahkan untuk mengevaluasi dan mengembangkan potensi setiap pemain," kata Agus yang kerap mengajak keluarganya menonton bola. (P-06)